SYNTHESIS OF ALKYNES (Sintesis Alkuna)
SYNTHESIS OF ALKYNES
(Sintesis Alkuna)
ALKUNA
Alkuna
adalah suatu golongan hidrokarbon alifatik yang mempunyai gugus fungsi berupa
ikatan ganda tiga atom karbon (-C≡C-). Seperti halnya ikatan
rangkap dalam alkena, ikatan ganda tiga dalam alkuna juga disebut ikatan tidak
jenuh. Ketidak jenuhan ikatan ganda tiga atom lebih besar dari pada ikatan
rangkap. Oleh karena itu kemampuannya bereaksi dengan pereaksi-pereaksi yang
dapat bereaksi dengan alkena juga lebih besar.
SINTESIS
ALKUNA
Ada berbagai
cara untuk mensintesis alkuna, pada kesempatan kali ini akan dibahas 3 cara
untuk mensintesis alkuna, diantaranya sebagai berikut:
1.1 By alkylations (melalui Alkilasi)
Alkylation
of Acetylide Anions (alkilasi dari anion asetilida)
Ketika alkuna
terdeprotonasi (kehilangan H), maka akan terbentuk anion alkilnida yang memiliki
2 sifat tergantung alkil halida (R-X) (sebagai Elektrofil E+) yang
digunakan :
1. Sebagai Nukleofil (Nu:‐)
akibat muatan negatif dan pasangan elektron bebas (PEB) pada karbon (karbanion)
membuat anion asetilida sangat nukleofilik (Nu:-) sehingga dapat
bereaksi dengan elektrofil (E+) seperti alkil halida primer (1°)
dan sekunder (2°).
Ion asetilida
nukleofilik menggunakan sepasangan elektron untuk membentuk ikatan dengan atom
karbon terpolarisasi positif dari bromometana. Saat ikatan C-C terbentuk, Br- lepas dengan mengambil
pasangan elektron ikatan C-Br sebelumnya dan menghasilkan propuna sebagai
produk. Disebut sebagai reaksi alkilasi
karena sebuah gugus alkil baru telah melekat pada alkuna awal.
Alkilasi alkuna tidak terbatas pada asetilena (etuna) saja. Setiap alkuna terminal
bisa diubah menjadi anion yang sesuai dan kemudian dialkilasi dengan alkil
halida menghasilkan alkuna internal. Namun, syarat alkuna terminal yang dapat
dideprotonasi menggunakan basa (biasanya NaNH2, pKa = 36) yaitu
memiliki pKa = 26 untuk menghasilkan karbanion. Misalnya, konversi dari 1-heksuna
menjadi anionnya, diikuti oleh reaksi dengan 1-bromobutana menghasilkan 5-dekuna.
Mekanisme reaksi
alkilasi pada asetilida (dengan bromoetana) :
(1) Reaksi asam basa. Ion amida
bertindak sebagai basa yang mengambil H asam untuk membentuk anion asetilida
(sebagai karbon nukleofilik).
(2) Reaksi substitusi Nukleofilik. Karbanion
bereaksi dengan karbon elektrofilik pada alkil halida dengan melepas leaving group (halida) membentuk ikatan
C-C baru.
2. Sebagai basa,
jika bereaksi dengan alkil halida tersier (3°) yang menyebabkan terjadi
reaksi eliminasi bukan reaksi substitusi.
1.2 By Pd-catalyzed reactions (melalui reaksi berkatalis Pd)
Sintesis alkuna
Alkuna mudah direduksi menjadi alkana melalui reaksi adisi H2 dengan katalis logam. Reaksinya melalui intermediet alkena, dan hasil pengukuran mengindikasikan bahwa tahap pertama dalam reaksi memiliki ΔH0hidrogenasi lebih besar dari pada tahap kedua. Reduksi alkuna dapat terjadi secara lengkap menggunakan katalis palladium yang terikat dengan karbon (Pd/C). Akan tetapi, reaksi dapat dihentikan hingga pada pembentukan alkena saja ketika digunakan katalis Lindlar. Katalis Lindlar adalah logam Palladium halus yang diendapkan pada kalsium karbonat dan kemudian dideaktivasi menggunakan perlakuan dengan asetat dan quinolon. Hidrogenasi terjadi dengan synstereokimia menghasilkan cis alkena.
Contoh sintesis terbaru
adalah sintesis di-tert-butil-tersubstitusi fenilena
etinilena dimer, trimer, tetramer, dan pentamer. Reaksi di-tert-butil iodobenzene 182
dengan trimethylsilylacetylene (TMSA) (ekuivalen acetylene) terjadi dibawah
kondisi sonogashira yang dikatalisis oleh PdCl2(PPh3)2
(0,4 mol%)/CuI (0,4 mol%) dengan adanya triethylamine/THF sebagai pelarut pada
suhu kamar. Reaksi membentuk senyawa teralkinilasi 183 setelah didesililasi
dengan tetra-n-butylammonium fluoride
(TBAF) (Skema 73). Reaksi
sonogashira selanjutnya yaitu dengan 1,4-diiodobenzena menghasilkan alkodi
terokulasi 184, yang dialkinilasi
lagi dengan TMSA untuk menghasilkan dimer 185.
Senyawa terakhir ini dapat desililasi dan digabungkan lagi dengan
1,4-diiodobenzena dan seterusnya untuk memberikan fenilena etinilena oligomer. Jumlah
produk homocoupling yang diamati
meningkat seiring meningkatnya ukuran kelompok substituen pada alkuna terminal.
Contoh reaksi umum lainnya yaitu :
Reaksi reduksi Alkuna
Alkuna dapat
direduksi menjadi alkana dengan penambahan H2 menggunakan katalis
logam. Reduksi total menjadi alkana terjadi ketika digunakan katalis palladium
atau karbon (Pd/C), tetapi hidrogenasi dapat dihentikan sampai tahap alkena saja
jika digunakan katalis Lindlar yang kurang aktif.
Katalis
Lindlar adalah logam palladium halus yang diendapkan dalam media pendukung
kalsium karbonat dan kemudian dideaktivasi oleh timbal asetat dan kuinolin (suatu
amina aromatik). Katalis ini khusus mereduksi alkuna menjadi cis-alkena saja. Contohnya
pada reaksi dibawah ini :
Atau
(tidak memungkinkan
menghentikan reaksi sampai alkena saja)
1.3 By metathesis (melalui metatesis)
Metatesis merupakan reaksi pertukaran ikatan antara dua jenis senyawa kimia
yang bereaksi. Reaksi metatesis disebut juga reaksi pertukaran ganda. Contoh reaksi
metatesis pada alkuna adalah :
Mekanisme reaksinya
yaitu :
Langkah 1 :
Langkah 2 :
Metatesis enuna adalah sebuah reaksi organik yang terjadi antara sebuah
alkuna dengan alkena menggunakan katalis karbena logam menghasilkan butadiena.
Reaksi ini merupakan variasi reaksi metatesis olefin :
Karbena disini adalah
karbonil tungsten.
Question:
1.
Mengapa pada sintesis Alkuna melalui reaksi berkatalis Pd menggunakan reaktan
alkil halida?
2. Mengapa reaksi reduksi Alkuna menggunakan katalis Lindlar dapat dihentikan sampai tahap
pembentukan alkena saja?DAFTAR PUSTAKA
http://allisyianovita.blogspot.com/2018/04/synthesis-of-alkyne.htm
Chinchilla, R dan C. Nájera. 2013. Chemicals from Alkynes with Palladium
Catalysts. Spain : Departamento de Química Orgánica, Facultad de Ciencias, and
Instituto de Síntesis Orgánica (ISO).
Kürti, L dan B. Czakó. 2005. Strategic Applications of Named Reactions in Organic Synthesis.
Burlington, MA : Elsevier Academic Press.
McMurry, J.E. 2012. Organic Chemistry, Eighth Edition. USA : Cengage Learning.
Negishi, E., M.
Kotora dan C. Xu. 1997. “Direct Synthesis of Terminal Alkynes via Pd-Catalyzed
Cross Coupling of Aryl and Alkenyl Halides with Ethynylmetals Containing Zn, Mg
and Sn. Critical Comparison of Countercations”. J. Org. Chem. Vol 62 : 8957-8960.
Saya mencoba m nejawab pertanyaan no 2. Reaksi reduksi alkuna menggunakan katalis Lindlar dapat dihentikan sampai tahap pembentukan alkena saja
BalasHapuskarena katalis Lindlar telah mengalami deaktivasi oleh timbal asetat dan kuinolin (suatu amina aromatik) sehingga kurang reaktif dibandingkan logam Pd saja.
Selamat sore agnida saya akan menjawab pertanyaan no 1 Ion asetilida nukleofilik menggunakan sepasangan elektron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon terpolarisasi positif dari bromometana. Saat ikatan C-C terbentuk, Br- lepas dengan mengambil pasangan elektron ikatan C-Br sebelumnya dan menghasilkan propuna sebagai produk. Disebut sebagai reaksi alkilasi karena sebuah gugus alkil baru telah melekat pada alkuna awal.
BalasHapusAlkilasi alkuna tidak terbatas pada asetilena (etuna) saja. Setiap alkuna terminal bisa diubah menjadi anion yang sesuai dan kemudian dialkilasi dengan alkil halida menghasilkan alkuna internal. Namun, syarat alkuna terminal yang dapat dideprotonasi menggunakan basa (biasanya NaNH2, pKa = 36) yaitu memiliki pKa = 26 untuk menghasilkan karbanion. Misalnya, konversi dari 1-heksuna menjadi anionnya, diikuti oleh reaksi dengan 1-bromobutana menghasilkan 5-dekuna. Semoga dapat membantu terimakasih.
Saya akan menambahkan jawaban dari permasalahan yang nomor 1. Karena alkil halida adalah termasuk gugus leaving group yang baik, sehinga akan mudah lepas.
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan no 1 Alkilasi alkuna tidak terbatas pada asetilena (etuna) saja. Setiap alkuna terminal bisa diubah menjadi anion yang sesuai dan kemudian dialkilasi dengan alkil halida menghasilkan alkuna internal. Namun, syarat alkuna terminal yang dapat dideprotonasi menggunakan basa (biasanya NaNH2, pKa = 36) yaitu memiliki pKa = 26 untuk menghasilkan karbanion. Misalnya, konversi dari 1-heksuna menjadi anionnya, diikuti oleh reaksi dengan 1-bromobutana menghasilkan 5-dekuna. Semoga dapat membantu terimakasih.
BalasHapusSaya mencoba m nejawab pertanyaan no 2. Reaksi reduksi alkuna menggunakan katalis Lindlar dapat dihentikan sampai tahap pembentukan alkena saja
BalasHapuskarena katalis Lindlar telah mengalami deaktivasi oleh timbal asetat dan kuinolin (suatu amina aromatik) sehingga kurang reaktif dibandingkan logam Pd saja.
Saya mencoba m nejawab pertanyaan no 2. Reaksi reduksi alkuna menggunakan katalis Lindlar dapat dihentikan sampai tahap pembentukan alkena saja
BalasHapuskarena katalis Lindlar telah mengalami deaktivasi oleh timbal asetat dan kuinolin (suatu amina aromatik) sehingga kurang reaktif dibandingkan logam Pd saja.
Saya akan menjawab pertanyaan no 1 Alkilasi alkuna tidak terbatas pada asetilena (etuna) saja. Setiap alkuna terminal bisa diubah menjadi anion yang sesuai dan kemudian dialkilasi dengan alkil halida menghasilkan alkuna internal. Namun, syarat alkuna terminal yang dapat dideprotonasi menggunakan basa (biasanya NaNH2, pKa = 36) yaitu memiliki pKa = 26 untuk menghasilkan karbanion. Misalnya, konversi dari 1-heksuna menjadi anionnya, diikuti oleh reaksi dengan 1-bromobutana menghasilkan 5-dekuna. Semoga dapat membantu terimakasih.
BalasHapusSelamat sore agnida saya akan menjawab pertanyaan no 1 Ion asetilida nukleofilik menggunakan sepasangan elektron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon terpolarisasi positif dari bromometana. Saat ikatan C-C terbentuk, Br- lepas dengan mengambil pasangan elektron ikatan C-Br sebelumnya dan menghasilkan propuna sebagai produk. Disebut sebagai reaksi alkilasi karena sebuah gugus alkil baru telah melekat pada alkuna awal.
BalasHapusAlkilasi alkuna tidak terbatas pada asetilena (etuna) saja. Setiap alkuna terminal bisa diubah menjadi anion yang sesuai dan kemudian dialkilasi dengan alkil halida menghasilkan alkuna internal. Namun, syarat alkuna terminal yang dapat dideprotonasi menggunakan basa (biasanya NaNH2, pKa = 36) yaitu memiliki pKa = 26 untuk menghasilkan karbanion. Misalnya, konversi dari 1-heksuna menjadi anionnya, diikuti oleh reaksi dengan 1-bromobutana menghasilkan 5-dekuna. Semoga dapat membantu terimakasih.
Alkyne metathesis adalah reaksi organik yang melibatkan redistribusi ikatan kimia alkuna. Reaksi ini terkait erat dengan metatesis olefin.
BalasHapusMetatesis olefin oleh alkuna ini melibatkan pendistribusian ulang ikatan-ikatan olefin (alkana). Proses ini memungkinkan ikatan ganda dipecah dan bisa dibuat antara atom-atom karbon dalam cara yang akan membuat gugus atom bertukar tempat
Alkyne metathesis adalah reaksi organik yang melibatkan redistribusi ikatan kimia alkuna. Reaksi ini terkait erat dengan metatesis olefin.
BalasHapusMetatesis olefin oleh alkuna ini melibatkan pendistribusian ulang ikatan-ikatan olefin (alkana). Proses ini memungkinkan ikatan ganda dipecah dan bisa dibuat antara atom-atom karbon dalam cara yang akan membuat gugus atom bertukar tempat
Selamat sore agnida saya akan menjawab pertanyaan no 1 Ion asetilida nukleofilik menggunakan sepasangan elektron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon terpolarisasi positif dari bromometana. Saat ikatan C-C terbentuk, Br- lepas dengan mengambil pasangan elektron ikatan C-Br sebelumnya dan menghasilkan propuna sebagai produk. Disebut sebagai reaksi alkilasi karena sebuah gugus alkil baru telah melekat pada alkuna awal.
BalasHapusAlkilasi alkuna tidak terbatas pada asetilena (etuna) saja. Setiap alkuna terminal bisa diubah menjadi anion yang sesuai dan kemudian dialkilasi dengan alkil halida menghasilkan alkuna internal. Namun, syarat alkuna terminal yang dapat dideprotonasi menggunakan basa (biasanya NaNH2, pKa = 36) yaitu memiliki pKa = 26 untuk menghasilkan karbanion. Misalnya, konversi dari 1-heksuna menjadi anionnya, diikuti oleh reaksi dengan 1-bromobutana menghasilkan 5-dekuna. Semoga dapat membantu terimakasih.
Selamat sore agnida saya akan menjawab pertanyaan no 1 Ion asetilida nukleofilik menggunakan sepasangan elektron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon terpolarisasi positif dari bromometana. Saat ikatan C-C terbentuk, Br- lepas dengan mengambil pasangan elektron ikatan C-Br sebelumnya dan menghasilkan propuna sebagai produk. Disebut sebagai reaksi alkilasi karena sebuah gugus alkil baru telah melekat pada alkuna awal.
BalasHapusAlkilasi alkuna tidak terbatas pada asetilena (etuna) saja. Setiap alkuna terminal bisa diubah menjadi anion yang sesuai dan kemudian dialkilasi dengan alkil halida menghasilkan alkuna internal. Namun, syarat alkuna terminal yang dapat dideprotonasi menggunakan basa (biasanya NaNH2, pKa = 36) yaitu memiliki pKa = 26 untuk menghasilkan karbanion. Misalnya, konversi dari 1-heksuna menjadi anionnya, diikuti oleh reaksi dengan 1-bromobutana menghasilkan 5-dekuna. Semoga dapat membantu terimakasih.
Saya akan menjawab pertanyaan no 1 Alkilasi alkuna tidak terbatas pada asetilena (etuna) saja. Setiap alkuna terminal bisa diubah menjadi anion yang sesuai dan kemudian dialkilasi dengan alkil halida menghasilkan alkuna internal. Namun, syarat alkuna terminal yang dapat dideprotonasi menggunakan basa (biasanya NaNH2, pKa = 36) yaitu memiliki pKa = 26 untuk menghasilkan karbanion. Misalnya, konversi dari 1-heksuna menjadi anionnya, diikuti oleh reaksi dengan 1-bromobutana menghasilkan 5-dekuna. Semoga dapat membantu terimakasih.
BalasHapus