Langsung ke konten utama

Reduksi oksidasi gugus fungsi





Oksidasi


Oksidasi dapat didefinisikan sebagai penambahan oksigen ke molekul atau penghapusan hidrogen dari molekul. Berikut Contohnya: Kristal asam benzoat dalam cahaya terpolarisasi yang digambarkan di bawah. Asam benzoat banyak digunakan sebagai pengawet makanan, baik sebagai asam karboksilat atau garam natrium benzoat.
Senyawa ini adalah paling efektif ketika ditambahkan ke makanan asam seperti jus buah dan minuman ringan. Sumber industri utama asam benzoat adalah oksidasi parsial toluena dengan oksigen. Proses ini murah dan ramah lingkungan.

Reaksi oksidasi

Oksidasi dapat didefinisikan sebagai penambahan oksigen ke molekul atau penghapusan hidrogen dari molekul. Ketika sebuah alkana dipanaskan dengan adanya katalis yang tepat, dapat dioksidasi menjadi alkena yang sesuai pada reaksi yang disebut reaksi dehidrogenasi.
Dua atom hidrogen dihilangkan dalam proses. Alkena dapat lebih teroksidasi menjadi sebuah alkuna dengan penghapusan dua atom hidrogen lainnya.oksidasi
Reaksi reversibel, sehingga sebuah alkuna dapat direduksi yang pertama alkena dan kemudian ke alkana.
reduksi
Alkana adalah bentuk paling tereduksi hidrokarbon, sementara alkuna adalah bentuk yang paling teroksidasi.
Reaksi oksidasi dalam kimia organik sering melibatkan penambahan oksigen ke suatu senyawa, yang mengubah gugus fungsional tertentu senyawa tersebut. Urutan berikut menunjukkan bagaimana metana dapat dioksidasi yang pertama metana, kemudian metanol, kemudian asam methanoic, dan akhirnya menjadi karbon dioksida.
penambahan oksigen dan pengurangan hidrogen
Setiap langkah dalam proses ini adalah baik salah satu mendapatkan oksigen atau kehilangan hidrogen. Setiap langkah juga melepaskan energi, yang menjelaskan mengapa pembakaran sempurna alkana menjadi karbon dioksida merupakan reaksi yang sangat eksotermik.
Oksidasi alkohol dapat menghasilkan baik aldehida atau keton. Etanol dapat dioksidasi di laboratorium melalui proses pemanasan yang dikombinasikan dengan penambahan zat pengoksidasi seperti ion dikromat, yang mengkatalisis reaksi dalam larutan asam. Reaksi menghasilkan etanal aldehida (asetaldehida).
asetaldehida
Ketika alkohol yang akan teroksidasi adalah alkohol sekunder, produk oksidasi adalah keton bukannya aldehida. Oksidasi alkohol sekunder sederhana, 2-propanol, menghasilkan propanon.
Oksidasi alkohol sekunder

Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi dengan cara ini karena karbon dimana gugus hidroksil terpasang tidak memiliki atom hidrogen lain yang melekat padanya.
Ketika alkohol primer dioksidasi menjadi aldehida, reaksi sulit untuk berhenti karena aldehida mudah teroksidasi lebih lanjut menjadi asam karboksilat yang sesuai. Oksidasi etanal menghasilkan asam etanoat (asetat).
alkohol primer dioksidasi menjadi aldehida
Ethanol yang dikandung minuman seperti anggur yang rentan terhadap oksidasi seperti jika disimpan untuk jangka waktu yang lama setelah sebelumnya dibuka dan terkena udara. Minuman Anggur yang telah menjadi teroksidasi akan memiliki rasa cuka menyenangkan karena produksi asam asetat.
Tidak seperti aldehida, keton tahan terhadap oksidasi lebih lanjut karena gugus karbonil adalah di tengah-tengah rantai karbon dan keton sehingga tidak dapat diubah menjadi asam karboksilat



Perbedaan reduksi dan oksidasi

Reaksi kimia antara senyawa yang berbeda yang disebut reaksi redoks. Redoks adalah singkatan untuk reduksi-oksidasi yang adalah apa yang terjadi pada reaksi kimia. Sementara oksidasi mengacu pada hilangnya elektron, reduksi adalah bertambahnya kembali elektron. Dalam kata-kata sederhana, perubahan bilangan oksidasi atom meringkas baik oksidasi dan reduksi. Reaksi ini dapat sederhana atau kompleks tergantung pada proses dan atom yang terlibat.
Oksidasi dapat digambarkan sebagai peningkatan bilangan oksidasi sedangkan reduksi adalah kondisi penurunan bilangan oksidasi. Meskipun Transfer (penambahan atau penurunan) elektron merupakan prasyarat reaksi redoks, ada reaksi di mana tidak ada transfer elektron. Ini disebut sebagai reaksi metatesis.
Perbedaan utama antara reduksi dan oksidasi terletak pada penambahan dan pengurangan dari elektron. Sementara oksidasi melibatkan kehilangan elektron, reduksi adalah ketika ada penambahan elektron. Reaksi redoks seimbang dalam arti bahwa jumlah elektron yang hilang oleh molekul yang sama dengan elektron yang diperoleh oleh molekul lain dalam reaksi.
Elektron hilang oleh molekul bergeser ke molekul tetangga yang menerimanya. Proses penambahan dan pengurangan dari elektron terus sepanjang waktu dengan beberapa reaksi yang sedemikian rupa sehingga kita dapat mengamati secara fisik dalam kehidupan kita sehari-hari.
Misalnya ketika kita memotong sebuah apel dan membiarkannya terbuka selama beberapa waktu, warna apel berubah menjadi coklat yang menunjukkan bahwa telah teroksidasi. Demikian pula besi mendapatkan teroksidasi tercermin dari pembentukan karat di atasnya.
Logam adalah agen reduksi dan korosi mereka mencerminkan reduksi mereka. Besi mereduksi ke oksidanya yang disebut karat yang memakan besi sementara seng mereduksi ke oksidanya dengan tidak merugikan dan membentuk lapisan pelindung di atas seng. 
Secara singkat Perbedaan reduksi dan oksidasi:

  • Reduksi dan oksidasi adalah proses kimia yang terlibat dalam setiap reaksi kimia.
  • Oksidasi berarti kehilangan elektron sedangkan reduksi mengacu untuk mendapatkan elektron
  • Oksidasi disebut mengalami peningkatan bilangan oksidasi sedangkan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi
  • Reaksi redoks dapat dilihat secara praktis dalam situasi kehidupan sehari-hari

Redoks


Ilustrasi sebuah reaksi redoks
Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana (CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam praktiknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks" walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang melibatkan ikatan kovalen).
Reaksi non-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal (formal charge) dikenal sebagai reaksi metatesis.

Dua bagian dalam sebuah reaksi redoks

Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen pengoksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia "menerima" elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi (seperti H2O2MnO4CrO3Cr2O2−7OsO4) atau senyawa-senyawa yang sangat elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa (misalnya oksigenfluorinklorin, dan bromin).
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen pereduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia "mendonorkan" elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikan elektronnya dengan mudah. Jenis reduktor lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik, terutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil menjadi alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hidrogen (H2) dengan katalis paladiumplatinum, atau nikelReduksi katalitik ini utamanya digunakan pada reduksi ikatan rangkap dua ata tiga karbon-karbon.
Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator mendapatkan elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi disebut sebagai pasangan redoks.

Contoh reaksi redoks

Salah satu contoh reaksi redoks adalah antara hidrogen dan fluorin:
Kita dapat menulis keseluruhan reaksi ini sebagai dua reaksi setengah: reaksi oksidasi
dan reaksi reduksi
Penganalisaan masing-masing reaksi setengah akan menjadikan keseluruhan proses kimia lebih jelas. Karena tidak terdapat perbuahan total muatan selama reaksi redoks, jumlah elektron yang berlebihan pada reaksi oksidasi haruslah sama dengan jumlah yang dikonsumsi pada reaksi reduksi.
Unsur-unsur, bahkan dalam bentuk molekul, sering kali memiliki bilangan oksidasi nol. Pada reaksi di atas, hidrogen teroksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +1, sedangkan fluorin tereduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -1.
Ketika reaksi oksidasi dan reduksi digabungkan, elektron-elektron yang terlibat akan saling mengurangi:
Dan ion-ion akan bergabung membentuk hidrogen fluorida:

Reaksi penggantian

Redoks terjadi pada reaksi penggantian tunggal atau reaksi substitusi. Komponen redoks dalam tipe reaksi ini ada pada perubahan keadaan oksidasi (muatan) pada atom-atom tertentu, dan bukanlah pada pergantian atom dalam senyawa.
Sebagai contoh, reaksi antara larutan besi dan tembaga(II) sulfat:
Persamaan ion dari reaksi ini adalah:
Terlihat bahwa besi teroksidasi:
dan tembaga tereduksi:

Contoh-contoh lainnya

  • Besi(II) teroksidasi menjadi besi(III)
Persamaan keseluruhan reaksi di atas adalah:
2NO3 + 10e + 12 H+ → N2 + 6H2O
  • Besi akan teroksidasi menjadi besi(III) oksida dan oksigen akan tereduksi membentuk besi(III) oksida (umumnya dikenal sebagai perkaratan):
4Fe + 3O2 → 2 Fe2O3

Reaksi redoks dalam industri

Proses utama pereduksi bijih logam untuk menghasilkan logam didiskusikan dalam artikel peleburan.
Oksidasi digunakan dalam berbagai industri seperti pada produksi produk-produk pembersih.
Reaksi redoks juga merupakan dasar dari sel elektrokimia.

Reaksi redoks dalam biologi

Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Reaksi ini berlangsung secara simultan karena sel, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, harus melangsungkan semua fungsi hidup. Agen biokimia yang mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan. Zat yang mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan.
Pernapasan sel, contohnya, adalah oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah:
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O
Proses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NAD+ menjadi NADH dan reaksi baliknya (oksidasi NADH menjadu NAD+). Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel:
6 CO2 + 6 H2O + light energy → C6H12O6 + 6 O2
Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks. Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi guladan oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida (NAD+), yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat (ATP) dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran.
Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara NAD+/NADH dengan NADP+/NADPH dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ. Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan beberapa set metabolit (misalnya laktat dan piruvatbeta-hidroksibutirat dan asetoasetat) yang antarubahannya sangat bergantung pada rasio ini. Keadaan redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksiaguncangan (shock), dan sepsis.

Siklus redoks

Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzimdan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan sebagai siklus redoks.
Contoh molekul-molekul yang menginduksi siklus redoks adalah herbisida parakuat, dan viologen dan kuinon lainnya seperti menadion

Menyeimbangkan reaksi redoks

Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

Media asam

Pada media asam, ion H+ dan air ditambahkan pada reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi. Sebagai contoh, ketika mangan(II) bereaksi dengan natrium bismutat:
Reaksi ini diseimbangkan dengan mengatur reaksi sedemikian rupa sehingga dua setengah reaksi tersebut melibatkan jumlah elektron yang sama (yakni mengalikan reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada langkah reduksi, demikian juga sebaliknya).
Reaksi diseimbangkan:
Hal yang sama juga berlaku untuk sel bahan bakar propana di bawah kondisi asam:
Dengan menyeimbangkan jumlah elektron yang terlibat:
Persamaan diseimbangkan:

Media basa

Pada media basa, ion OH- dan air ditambahkan ke reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi.Sebagai contoh, reaksi antara kalium permanganat dan natrium sulfit:
Dengan menyeimbangkan jumlah elektron pada kedua reaksi setengah di atas:
Persamaan diseimbangkan:

Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

PENGERTIAN REDUKSI OKSIDASI
Pengikatan Oksigen :
Senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi dengan oksigen  dinamakan oksida sehingga reaksi antara oksigen dan suatu unsur dinamakan reaksi oksidasi. Karat  besi  adalah  senyawa  yang  terbentuk  dari  hasil  reaksi  antara besi dan oksigen (besi oksida). Perkaratan besi merupakan salah satu contoh dari reaksi  oksidasi.  Persamaan  reaksi  pembentukan  oksida  besi dapat  ditulis  sebagai  berikut.
Pada reaksi tersebut, besi mengalami oksidasi dengan cara mengikat oksigen  menjadi  besi  oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi  terjadi  pelepasan  oksigen.  Besi  oksida  dapat direduksi  dengan cara  direaksikan  dengan  gas  hidrogen,  persamaan  reaksinya:
Pelepasan dan Penerimaan Elektron
Dalam konsep redoks, peristiwa pelepasan elektron dinamakan oksidasi, sedangkan  peristiwa  penerimaan  elektron  dinamakan  reduksi. Reaksi redoks pada peristiwa perkaratan besi dapat dijelaskan dengan reaksi  berikut:
Pada  reaksi  tersebut,  enam  elektron  dilepaskan  oleh  dua  atom  besi  dan diterima oleh tiga atom oksigen membentuk senyawa Fe2O3, Oleh karena itu, peristiwa oksidasi selalu disertai peristiwa reduksi. Pada setiap persamaan reaksi,  massa  dan  muatan  harus  setara  antara  ruas  kanan  dan  ruas  kiri (ingat  kembali  penulisan  persamaan  reaksi). Persamaan reaksi redoks tersebut memiliki muatan dan jumlah atom yang sama antara ruas sebelah kiri dan sebelah kanan persamaan reaksi. Oksidasi  besi  netral  melepaskan  elektron  yang  membuatnya  kehilangan muatan.  Dengan  menyamakan  koefisiennya  maka  muatan  pada  kedua ruas  persamaan  reaksi  menjadi  sama.  Penyetaraan  pada  reaksi  reduksi oksigen  juga  menggunakan  cara  yang  sama.
Contoh Reaksi Reduksi Oksidasi berdasarkan Transfer elektron
Dari persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa Mg melepaskan elektron dan Cl menerima elektron. Dengan demikian, Mg mengalami oksidasi dan Cl mengalami reduksi.
Reduktor dan Oksidator
Dalam  reaksi  redoks,  pereaksi  yang  dapat  mengoksidasi  pereaksi  lain dinamakan  zat  pengoksidasi  atau  oksidator.  Sebaliknya,  zat  yang  dapat mereduksi  zat  lain  dinamakan  zat  pereduksi  atau  reduktor. Pada Contoh diatas, Magnesium melepaskan elektron yang menyebabkan  klorin  mengalami  reduksi.  Dalam  hal  ini,  magnesium  disebut  zat pereduksi  atau  reduktor.  Sebaliknya,  atom  klorin  berperan  dalam mengoksidasi  magnesium  sehingga  klorin  disebut  oksidator.
Contoh Reduktor dan Oksidator
Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi
Bagaimana  bilangan  oksidasi  dapat  menjelaskan  reaksi  redoks?  Apa Anda  cukup  puas  dengan  konsep  transfer  elektron? Tinjau antara reaksi SO2 dengan O2 membentuk SO3. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut :
Jika  dikaji  berdasarkan  konsep  pengikatan  oksigen  maka  reaksi tersebut  adalah  reaksi  oksidasi.  Jika  dikaji  berdasarkan  transfer  elektron maka Anda mungkin akan bingung, mengapa? Pada reaksi tersebut tidak terjadi transfer  elektron,  tetapi terjadi penggunaan  bersama  pasangan elektron  membentuk  ikatan  kovalen. Reaksi tersebut tidak dapat dijelaskan dengan konsep transfer  elektron.
Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan  dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron  maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep  ini,  jika  dalam  reaksi  bilangan  oksidasi  atom  meningkat  maka atom  tersebut  mengalami  oksidasi.  Sebaliknya,  jika  bilangan  oksidasinya turun  maka  atom  tersebut  mengalami  reduksi.
Untuk  mengetahui  suatu  reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun  hasil  reaksi.
Berdasarkan  diagram  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa:
Atom  S  mengalami  kenaikan  biloks  dari  +4  menjadi  +6,  peristiwa ini  disebut  oksidasi; atom O mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi –2, peristiwa ini disebut  reduksi. Dengan  demikian,  reaksi  tersebut  adalah  reaksi  redoks.
Oleh  karena molekul  O2 menyebabkan  molekul  SO2 teroksidasi  maka molekul  O2 adalah  oksidator.  Molekul  O2 sendiri  mengalami  reduksi  akibat  molekul SO2 sehingga  SO2 disebut reduktor.
Contoh Reaksi Redoks Menurut Perubahan Bilangan Oksidasi


Permasalahan:
1. Apakah reaksi redoks dapat dikatakan sama dengan reaksi metatesis? Dan bila berbeda, apa yang membedakannya?
2. Bagaimana cara untuk merubah bilangan oksidasi agar reduksi dapat setara?
3.  Apa yang terjadi jika jumlah elektron yang berlebihan pada reaksi oksidasi tidak sama dengan jumlah yang dikonsumsi pada reaksi reduks?

Komentar

  1. Saya akan menjawab permasalahan No 2. Bagaimana cara untuk merubah bilangan oksidasi agar reduksi dapat setara?
    Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi, dilakukan dengan melihat kecenderungan perubahan bilangan oksidasinya. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan perubahan bilangan oksidasi. Pada cara ini suasana reaksi umumnya belum diketahui (Akan diketahui dari perbedaan dari muatan pereaksi dan hasil reaksi).

    BalasHapus
  2. Reaksi Metatesis adalah reaksi pertukaran pasangan ion dari dua elektrolit. Pada reaksi ini, setidaknya satu produk reaksi akan membentuk endapan, gas atau elektrolit lemah.

    Zat elektrolit berupa asam, basa, dan garam mempunyai kelarutan berbeda – beda. Ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut dalam air. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut. dan kalau reaksi redoks Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.

    Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana (CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.

    Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. menurut saya keduanya beda setelah dilihat dari definiisinya

    BalasHapus
  3. Diantara beberapa metode atau cara menyetarakan reaksi redoks ada satu yang saya rekomendasikan untuk dipilih siswa. Metode penyetaraan persamaan reaksi redoks tersebut adalah dengan menggunakan metode setengah rekasi yang dimodifikasi. Bagian yang dimodifikasi adalah pada bagian menyetarakan jumlah atom O.

    Jika metode setengah reaksi adalah dengan menambahkan H2O pada ruas atau sisi yang kekurangan O. Pada metode setengah reaksi yang dimodifikasi ini adalah dengan menambahkan ion OH– untuk sisi yang kekurangan atom O, apapun suasana reaksinya. Urusan suasana akan disesuaikan pada tahap akhir penyetaraan. Pada metode ini tidak memerlukan perhitungan bilangan oksidasi yang untuk sebagian siswa ini kadang merasa menyulitkannya.

    Adapun langkah-langkah atau tahapan penyetaraannya adalah sebagai berikut:

    Membagi reaksi menjadi 2 bagian setengah reaksi, kumpulkan spesi-spesi yang memiliki kesamaan atom (kecuali O dan H tidak perlu untuk diperhatikan). Diperbolehkan menambahkan zat yang sama pada dua bagian setengah reaksi jika diperlukan;
    Menyetarakan jumlah atom selain atom O dan H;
    Menyetarakan jumlah atom O dengan menambahkan OH– untuk sisi yang kekurangan O dalam suasana apapun, dan menyetarakan jumlah atom H dengan menambahkan H+ untuk sisi yang kekurangan H;
    Menyetarakan jumlah muatan dengan menambahkan e–;
    Bila perlu mengalikan setiap setengah reaksi dengan bilangan bulat agar elektron yang dilepas sama dengan yang diterima. Ingat reaksi redoks kan reaksi serah terima elektron.
    Menjumlahkan kedua setengah reaksi, dan menuliskan sisa selisih jika dijumpai spesi sama yang ada di ruas kiri dan ruas kanan;
    Menambahkan H+ atau OH– (sesuai dengan suasana yang diminta) pada ruas kiri dan kanan jika diperlukan;
    Jika pada satu ruas terdapat ion H+ dan juga OH– maka perlu mengonversinya jadi molekul H2O;
    Memastikan jumlah atom dan muatan sudah setara.

    BalasHapus
  4. Saya akan menjawab permasalahan yang kedua. Mengubah reaksi redoks yang belum disetarakan menjadi bentuk ion

    Cu+ H+ + NO3– ——> Cu2+ + 2 NO3– + NO + H2O

    2. Menentukan bilangan oksidasi dan menuliskan dua setengah reaksi (oksidasi dan reduksi) yang menunjukkan spesies kimia yang telah mengalami perubahan bilangan oksidasi

    Cu ——> Cu2+

    NO3– ——> NO

    3. Menyetarakan semua atom, dengan pengecualian untuk oksigen dan hidrogen

    Cu ——> Cu2+

    NO3– ——> NO

    4. Menyetarakan atom oksigen dengan menambahkan H2O pada ruas yang kekurangan oksigen

    Cu ——> Cu2+

    NO3– ——> NO + 2 H2O

    5. Menyetarakan atom hidrogen dengan menambahkan H+ pada ruas yang kekurangan hidrogen

    Cu ——> Cu2+

    4 H+ + NO3– ——> NO + 2 H2O

    6. Menyetarakan muatan ion pada setiap ruas setengah reaksi dengan menambahkan elektron

    Cu ——> Cu2+ + 2 e–

    3 e– + 4 H+ + NO3– ——> NO + 2 H2O

    7. Menyetarakan kehilangan elektron dengan perolehan elektron antara kedua setengah reaksi

    3 Cu ——> 3 Cu2+ + 6 e–

    6 e– + 8 H+ + 2 NO3– ——> 2 NO + 4 H2O

    8. Menggabungkan kedua reaksi paruh tersebut dan menghilangkan spesi yang sama di kedua sisi; elektron selalu harus dihilangkan (jumlah elektron di kedua sisi harus sama)

    3 Cu ——> 3 Cu2+ + 6 e– …………………….. (1)

    6 e– + 8 H+ + 2 NO3 ——> 2 NO + 4 H2O …………………….. (2)

    3 Cu + 8 H+ + 2 NO3– ——> 3 Cu2+ + 2 NO + 4 H2O …………………………….. [(1) + (2)]

    9. Mengubah persamaan reaksi kembali ke bentuk molekulnya dengan menambahkan ion pengamat

    3 Cu + 8 H+ + 2 NO3– + 6 NO3– ——> 3 Cu2+ + 2 NO + 4 H2O + 6 NO3–

    3 Cu + 8 HNO3 ——> 3 Cu(NO3)2 + 2 NO + 4 H2O

    10. Memeriksa kembali untuk meyakinkan bahwa semua atomnya telah setara, semua muatannya telah setara, dan semua koefisiennya ada dalam bentuk bilangan bulat terkecil

    Metode lain yang digunakan dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks adalah metode perubahan bilangan oksidasi (PBO).

    BalasHapus
  5. Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

    BalasHapus
  6. Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

    BalasHapus
  7. Saya akan menjawab pertanyaan no 1 proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana (CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.

    Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. menurut saya keduanya beda setelah dilihat dari definiisinya

    BalasHapus
  8. Saya akan menjawab permasalahan No 2. Bagaimana cara untuk merubah bilangan oksidasi agar reduksi dapat setara?
    Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi, dilakukan dengan melihat kecenderungan perubahan bilangan oksidasinya. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan perubahan bilangan oksidasi. Pada cara ini suasana reaksi umumnya belum diketahui (Akan diketahui dari perbedaan dari muatan pereaksi dan hasil reaksi).

    BalasHapus
  9. Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

    BalasHapus
  10. Reaksi Metatesis adalah reaksi pertukaran pasangan ion dari dua elektrolit. Pada reaksi ini, setidaknya satu produk reaksi akan membentuk endapan, gas atau elektrolit lemah.

    Zat elektrolit berupa asam, basa, dan garam mempunyai kelarutan berbeda – beda. Ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut dalam air. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut. dan kalau reaksi redoks Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.

    Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana (CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.

    Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. menurut saya keduanya beda setelah dilihat dari definiisinya

    BalasHapus
  11. Menjumlahkan kedua setengah reaksi, dan menuliskan sisa selisih jika dijumpai spesi sama yang ada di ruas kiri dan ruas kanan;
    Menambahkan H+ atau OH– (sesuai dengan suasana yang diminta) pada ruas kiri dan kanan jika diperlukan;
    Jika pada satu ruas terdapat ion H+ dan juga OH– maka perlu mengonversinya jadi molekul H2O;
    Memastikan jumlah atom dan muatan sudah setara.

    BalasHapus
  12. Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

    BalasHapus
  13. Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

    BalasHapus
  14. jawaban permasalahan no 2
    agaimana bilangan oksidasi dapat menjelaskan reaksi redoks? Apa Anda cukup puas dengan konsep transfer elektron? Tinjau antara reaksi SO2 dengan O2 membentuk SO3. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut :
    Jika dikaji berdasarkan konsep pengikatan oksigen maka reaksi tersebut adalah reaksi oksidasi. Jika dikaji berdasarkan transfer elektron maka Anda mungkin akan bingung, mengapa? Pada reaksi tersebut tidak terjadi transfer elektron, tetapi terjadi penggunaan bersama pasangan elektron membentuk ikatan kovalen. Reaksi tersebut tidak dapat dijelaskan dengan konsep transfer elektron.
    Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep ini, jika dalam reaksi bilangan oksidasi atom meningkat maka atom tersebut mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya turun maka atom tersebut mengalami reduksi.
    Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi.
    Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa:
    Atom S mengalami kenaikan biloks dari +4 menjadi +6, peristiwa ini disebut oksidasi; atom O mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi –2, peristiwa ini disebut reduksi. Dengan demikian, reaksi tersebut adalah reaksi redoks.
    Oleh karena molekul O2 menyebabkan molekul SO2 teroksidasi maka molekul O2 adalah oksidator. Molekul O2 sendiri mengalami reduksi akibat molekul SO2 sehingga SO2 disebut reduktor.

    BalasHapus
  15. Nomor 2
    Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

    BalasHapus
  16. Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep ini, jika dalam reaksi bilangan oksidasi atom meningkat maka atom tersebut mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya turun maka atom tersebut mengalami reduksi.
    Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi.
    Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa:
    Atom S mengalami kenaikan biloks dari +4 menjadi +6, peristiwa ini disebut oksidasi; atom O mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi –2, peristiwa ini disebut reduksi. Dengan demikian, reaksi tersebut adalah reaksi redoks.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODIFIKASI GUGUS AMINE DAN IMINE

Amine Lompat ke navigasi Lompat ke pencarian Primer (1 °) amina Amina sekunder (2 °) Tersier (3 °) amina Dalam  kimia  organik  ,  amina  (  /  ə   ˈ m   iː   n  ,  ˈ æ   m   ː   n  /  , Inggris juga  /  ˈ eɪ   m   iː   n  /  ) adalah  senyawa  dan  gugus fungsi  yang mengandung  atom   nitrogen   dasar.  dengan  pasangan bebas  .   Amina secara formal merupakan  turunan  dari  amonia  , dimana satu atau lebih atom  hidrogen  telah digantikan oleh  substituen  seperti  gugus alkil  atau  aril  (ini masing-masing dapat disebut alkilamin dan arilamin; amina di mana kedua jenis substituen terikat pada satu atom nitrogen dapat disebut alkylarylamines).  Amina penting termasuk  asam amino  ,  amina biogenik ...
SYNTHESIS OF ALKYNES (Sintesis Alkuna) SYNTHESIS OF ALKYNES (Sintesis Alkuna) ALKUNA Alkuna adalah suatu golongan hidrokarbon alifatik yang mempunyai gugus fungsi berupa ikatan ganda tiga atom karbon (-C ≡ C-). Seperti halnya ikatan rangkap dalam alkena, ikatan ganda tiga dalam alkuna juga disebut ikatan tidak jenuh. Ketidak jenuhan ikatan ganda tiga atom lebih besar dari pada ikatan rangkap. Oleh karena itu kemampuannya bereaksi dengan pereaksi-pereaksi yang dapat bereaksi dengan alkena juga lebih besar. SINTESIS ALKUNA Ada berbagai cara untuk mensintesis alkuna, pada kesempatan kali ini akan dibahas 3 cara untuk mensintesis alkuna, diantaranya sebagai berikut:   1.1 By alkylations (melalui Alkilasi) Alkylation of Acetylide Anions (alkilasi dari anion asetilida) Ketika alkuna terdeprotonasi (kehilangan H), maka akan terbentuk anion alkilnida yang memiliki 2 sifat tergantung alkil halida (R-X) (sebagai Elektrofil E ...

GUGUS PROTEKSI

Gugus pelindung Gugus pelindung  atau  gugus proteksi  adalah suatu gugus fungsional yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis kimia berlangsung. Gugus pelindung tersebut ditambahkan ke dalam molekul melalui modifikasi kimia pada suatu gugus fungsi untuk mencapai kemoselektivitas pada reaksi kimia selanjutnya. Gugus ini memainkan peranan penting dalam sintesis organik multitahap. Proteksi asetal pada gugus  keton  saat proses reduksi  ester , terhadap reduksinya menjadi suatu diol ketika gugus tersebut tidak dilindungi. Gugus pelindung merupakan gugus fungsi yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi. Gugus pelindung atau gugus proteksi adalah suatu gugus fungsional yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut   selama proses sintesis kim...